MAKAM PRABU KIAN SANTANG/SUNAN ROHMAT SUCI


ZIARAH KE MAKAM PRABU KIAN SANTANG


Prabu Kian Santang  merupakan salah satu Putra dari Raja Padjadjaran yaitu Pemanah Rasa atau lebih dikenal Prabu Siliwangi, Kian Santang anak bungsu dari pasangan prabu Siliwangi dengan Ibu Dewi Subang Larang dan memiliki satu putri dan  dua putra anak pertama Raden walangsungsang, Putri larasantang dan Raden Prabu Kian Santang,
Dikisahkan Prabu Kian Santang sendiri memeluk Islam dari kecil Karena Ibu dan ayahandanya merupakan pemeluk agama Islam, tak banyak yang mengetahui kalau Prabu Siiwangi (Pamanah Rasa) itu Islam, menguak sejarah Prabu Siliwangi, dikala sebelum menikah dengan Dewi Subang Larang Belum memeluk Islam. Dikala itu, Prabu Siliwangi di utus Ayahandanya untuk membubarkan ajaran yang di bawa Syekh Hasanudin (Syekh Quro), Syekh Quro pun pergi meninggalkan tempatnya waktu itu tinggal di kerjaan Dewi Subang Larang, kerajaan dari keluarga Dewi Subang larang awalnya tidak menerima ajaran baru yang di bawa oleh Syekh Quro karena agama yang dianut yaitu hindu ghanesha , namun secara perlahan akhirnya menerima, dan kerajaan itu pun masuk Islam. Dewi Subang Larang kala itu masih muda. Karena ada gangguan dari Kerajaan ayahanda Prabu Siliwangi akhirnya Syekh Quro pergi dan membawa Dewi Subang Larang ke negera Arab tempat asalnya untuk mempertebal dan memperdalam ajaran Islam dan berdakwah.
Beberapa lama Dewi Subang Larang  dan Syekh Quro pun Balik ke Kerajaannya. Dengan bekal Ilmu keIslaman yang cukup. Mendengar mereka kembali kerajan ayahanda dari Prabu Siliwangi pun marah dan mengutus kembali untuk membubarkan, disaat akan menyerang dan membubarkan saati itu pula Prabu Siliwangi terkesima dengan merdunya suara ayat suci Alqur’an yang dilantunkan oleh Dewi Subang Larang, bukan menyerang malah tertarik dengan paras Dewi Subang Larang dan juga merdunya ayat yang dilantunkan.
Prabu Siliwangi pun ingin memperistri namun dihalangi oleh gurunya yaitu Syekh Quro. “Jika ingin memper Isteri makan kamu harus mengikuti Syarat yang di berikan”, Prabu Siliwangi pun berpikir keras dan pada akhirnya  mengiyakan,
Prabu siliwangi pun masuk Islam. Belum sampai disitu Prabu Siliwangi pun diberikan syarat untuk dijadikan mahar pernikahan yaitu biji 99. Prabu Siliwangi pun bingung dengan syarat tersebut. Dicari hingga kenegeri arab, biji 99 (tasbih). Dan akhirnya mereka pun menikah. Namun belum sampai disitu saja Prabu Siliwangi harus mempertanggung jawabkan dengan masuk agama Islam dan menikahi Dewi Subang Larang. Dengan perlahan Prabu siliwangi menjelaskan kepada rakyatnya dengan begitu lama, karena rakyat Padjadjaran menganut agama Sunda Wiwitan.
Sampai sekarang banyak yang menyangka agama dari kerajaan Padjadjaran khususnya Prabu Siliwangi itu bukan Islam nyatanya Islam, karena tidak adanya akurat dan sisa peninggalan kerajan Padjadjaran yang menghilang, dan belum pasti dimana keberadaaanya, setiap daerah di tatar sunda dari Jawa Barat Hingga Banten yang ditemukan hanya peninggalan atau petilasan dari Prabu Siliwangi. Dan dengan izin Allah SWT. Padjadjaran pun menghilang dan Prabu siliwangi pun ikut tilem (menghilang) namun beliau masih hidup sampai sekarang.
Kenapa menghilang ..?
Sedikit info yang diterima kerajaan Padjadjaran menghilang karena sering berperang dengan kerajaan majapahit, dengan misi yang dimiliki Majapahit justru merugikan Padjadjaran, karena Majapahit bukan kerajaan Islam dan Padjadjaran tak ingin menyatu dengan ajaran yang tidak seakidah. Lebih baik menghilang. Hingga pada saat akan diserang majapahit. Bukan kerajaan yang ditemukan hanya semak belukar.


Rute ke Makam Prabu Kiian  Santang

Berawal dari keingintahuan dengan peninggalan kerajaan yang tidak tahu dimana keberadaanya, yang ada hanya peninggalannya saja salah satunya anak dari Prabu Siliwangi yang menjadi penerus kerajaan Padjadjaran yaitu Prabu Kian Santang. Yang meninggal dan dimakamkan di daerah Godog kab Garut jawa Barat. Banyak cerita yang beredar kalua Prabu Kian Santang masuk Islam karena dengan kesombongannya tidak ada mampu menandingi kemampuan ilmu kanuragan yang dimiliki dan mencari siapa yang mampu menandinginya, dan pada akhirnya bertemu kakek tua dan menyuruh Prabu Kian Santang untuk mencabut tongkat yang tertancap ditanah namun Prabu Kian Santang tak mampu mencabutnya walau bercucuran keringat darah sekalipun. Dan ternyata itu tongkat syadina Ali salah satu sahabat nabi Muhammad SAW. Dan akhirnya Prabu Kian Santang langsung bertobat dan berguru hingga masuk Islam.
Banyak kisah keIslama Prabu Kian Santang. Tapi saya meyakini kalau Prabu Kian Santang menganut Islam dari kecil. Dilihat dari bagaimana Ibu dan ayahandanya. Mana mungkin anaknya dari kecil tidak menganut ajaran Islam
Dan banyak cerita kalau Padjadjaran menghilang ke hutan sancang di daerah Garut karena tidak mau masuk Islam atau diIslamkan oleh anaknya Prabu Kian Santang dan menghilang
Mana mungkin seperti itu, kita lihat bagaimana keluarganya Islam dan mengislam ayahandanya.
Ada cerita lain jika kita ke daerah Banten pasti mendengar kalau kerajaan Padjadjaran menghilang karena tidak mau masuk Islam dan disereng oleh keturunan atau cicitnya yaitu kerajaan Banten kala itu dipimpin oleh Sultan Maulana Yusuf Bin Sultan Hasanuddin Bin Syarif Hidaytullah Binti Larasantang Bin Prabu Siliwangi
Ko bisa.. bukanya Padjadjaran itu sudah menganut Islam dan menghilang karena tidak mau bergabung dengan majapahir yang bukan kerajan Islam dan merugikan rakyat Padjadjaran.
Setiap daerah memiliki kisah ceritanya masing-masing tentang bagaimana Padjadjaran itu menghilang.
Hanya Allah yang maha mengetahui,
Banyak jalan yang dilewati tergantung kita mulai dari mana, kalau saya berangkat dari niat, kalau tidak ada niat mana bisa sampai. Karena memiliki teman orang garut ya saya minta tolong diantar sampai tujuan. Cukup berangkat dari rumah cikupa Tangerang dampai alun2 Torogong dan dijemput hingga mandi di pemandian gunung Guntur,  dan berjelajah ke situ bagendit makam cinunuk (WaliAllah Pak-pak). Dan diantar ke makam Godog. Dengan menanjak karena pegunungan. Dan terlihat dari sepanjang jalan yang dilalui banyak sekali juru kunci- juru kunci makam Godog.

Makam godog merupakan salah satu cagar budaya yang dilindungi pemerintah Jawa Barat. Makam yang sering dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. makam Godog sendiri memiliki kebiasaan ritual pencucian pusaka peninggalan Prabu Kian Santang, disetiap tanggal 14 di bulan Maulid pusaka-pusakan dikeluarkan dari museum untuk di bersihkan atau dimandikan atau disebut NGALUNGSUR PUSAKA. Hanya orang-orang tertentu yang diperbolehkan mengurusanya. Makam godog atau makam Prabu Kian Santang yang biasa disebut makam Rohmat  Suci selalu dikunjungi Peziarah dari siang sampai malam hari dan tak jarang yang menginap hingga beberapa malam, tapi haru lapor ke tempat pendaftran cukup membayar sodakoh seiklasnya untuk perawatan makam.
Jika pengunjung ingin datang berziarah ke makam Godog bisa melalui jalan dari terminal Guntur menuju bunderan suci ambil arah ke wanaraja tak jauh ada di sebelah kanan  ada tulisan makam Godog.
Dari balaraja- garut =70.000
Dari kp Rambutan-Garut=52000
Angkot jurusan wanaraja=5.000
Ojek=30.000
Masalah ongkos pinter2 nawar lah..biar murah heheh…
Untuk sampai ke makam harus melalui beberapa anak tangga dan beberapa pepohonan besar yang diperkirakan usianya ratusan tahun dengan akar-akar yang besar. Dan juga ada beberapa makam yang diyakini makam dari kerabat/keturunan Prabu Kian Santang
1.     Sembah dalam serapan agung
2.     sembah dalam serapan suci
3.     santowan marjaya suci
4.     sembah dalam Kholifah agung
5.     sembah kendang herang
6.     sembah dalam syekh dora
7.     sembah dalam kuwu kendang sakti
8.     sembah dalam pagarjaya

Makam Godog memiliki penginapan gratis bagi para pezirah yang ingin bermalam. Penginapan perempuan dan lelaki dipisah dan ada musolah bagi yang ingin sholat. Dan juga ada 3 mata air yang sering digunakan untuk mandi atau diminum 1. cikahuripan 2. cikedigjayaan 3. Cikemakmuran. Mata air yang mengalir di gunung dan nmengalir ke sungai yang diyakini para pengunjung merupakan pemandian yang sering digunakan oleh Prabu Kian Santang. Karena tak jauh dari Makam. Hanya saja harus menurun dari makam.
Suasana sejuk betah berlama-lama di makam Godog. Dan begitu dingin jika malam hari. Jika ingin makam atau sekedar ngopi bagi pengunjung ada warung tak jauh dari makam. Dan dihimbau untuk membawa uang rebuan atau beberapa karena ada beberapa orang yang selalu membersihkan jalan yang dilalui peziarah sedikit sedekah untuk mereka..
Jika ingin berziarah bisa sendiri atau melalui kuncen. Dan makam Prabu Kian Santang sendri berada di dalam dan memalui pintu sebelah berbeda dengan makam isteri atau anak dari Prabu Kian Santang walau satu bangunan. .

 
Ingat hanya beziarah bukan meminta pada makam.
Hanya mengingat akan kematian,…!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CIHUNJURAN SALAKANAGARA DAN SITUS BATU GOONG BANTEN

pesona Mt. Guntur 2249 Mdpl