Selfie di Mt. Cikuray 2821 Mdpl.





Selfie di Mt. Cikuray 2821 Mdpl.

Cikuray sudah tidak asing lagi bagi para pendaki, bukan hanya pendaki lokal, nasional dan bahkan Internasional. Gunung yang terletak di Kabupaten Garut ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pendaki. dengan ketinggian yang dimiliki 2820 Mdpl. Membuat kami yang baru belajar mendaki juga ikut tertantang ingin menginjakan kaki dan selfie di gunung Cikuray.
2 bulan sebelum berangkat ke Cikuray kami membuat spanduk undangan yang kami sebar melalu medsos dan grup medsos masing-masing, untuk mengajak ikut selfie di Mt. Cikuay. Dengan biaya ditangung sendiri. Namun terkadang setiap orang memiliki kesibukannya sendiri dan paa saat hari keberangkatan hanya 5 orang yang siap ke Mt. Cikuray. Titik kumpul yang sudah ditentukan Indomaret Cihideung Cikupa Tangerang tepat pukul 19:00 selepas isya.
Lagi-lagi dhani membuat ulah ngaret lagi tidak pernah menepati janji dan menjengkelkan niat untuk ditinggalkan saja. Namun pada akhirnya hanya berlima dua dari teman epul (faiz dan dede) dan tiga dari kami (ipul dhani yudhi. Keberangkatan dimulai pukul 10 malam, dan seperti biasa menungg bus primajasa jurusan Kp Rambutan, lagi-lagi waktu sudah malam tapi bus tak kunjung tiba dan pada akhirnya kami pun harus ngambil opsi kedua naik angkot ke bitung dan naik bus di atas tol 5000 saja sampai bitung dari cihideung cikupa. Dan tak lama kami mendapatkan bus yang menuju Kp Rambutan. Dengan ongkos 18-20 ribu bisa sampai di Kp Rambutan.
Kp Rambutan merupakan terminal yang selalu menyediakan tujuan ke daerah jawabarat salah satunya Garut yang merupakan tujuan kami, 50-52 ribu ongkos dari kp Rambutan ke Terminal Garut. Cukup waktu 5 jam sampai ke garut dari kp rambutan namun kali ini kami sudah dikecewakan oleh sopir bus yang biasa berangkat jam 2 malam sampai ke terminal pukul 5 pagi, ini kami sampai pukul 09:00 pagi. Bus puter arah ke jatinangor sumedang hingga ke bandung alhasil kami sampai ke Garut pukul 10:00 Pagi. Amat sangat merusak jadwal yang sudah diatur sedemikian rupa. 
Setibanya di terminal kami beristirahat sejenak dan mencari tumpangan yang biasa mengangkut pendaki yang ke cikuray dan membeli persiapan yag sekiranya akan dibutuhkan, karena waktu sudah siang dan menunggu pendaki lain yang sama-sama ke cikuray apalah daya hari sudah siang matahari sudah di ubun-ubun kami pun di harga 50 ribu perorang hingga sampai ke cikuray pemancar. Tawar menawar harga namun tetap saja tak berubah. Kami pun berangkat dengan pendaki lain asal bekasi. Sebelum berangkat kami menunggu pendaki lain dan sambil mengisi perut yang menangih dari semlam belum dikasih jatahnya.
Kami segera mencari sopir yang akan mengantarkan kami ke pamancar karena waktu tak bisa menunggu kami. Walau sopir tak mau kami memaksa atau kami mencari mobil lain. Dan akhirnya kami berangkat sambil mencari ATM. Karena persedian uang pun mulai menipis. Sambil jalan sambil menikmati kota garut. Naik turun jalan yang dan setibanya gapura SELAMAT DATANG DI CIKURAY kami harus mendaftarkan untuk pendataan dan disuguhi jalan menanjak namun rusak, cuaca sudah mulai mendung dan kami harus daftar lagi 10,000 perorang hingga sampai ke pemancar. Sungguh menawan gunung cikuray yang gagah penuh awan. Udara yang sejuk riuhnya angin dan kami menikmatinya
Tibalah kami di pemancar dengan semangat pendakian, rehat sejenak untuk solat dzuhur dan selfie-selfie di pamancar salah satu statiun tv swastra nasional, setalah sholat baru kita melanjutkan selum itu kami memanjatkan doa agar kami selamat sampai tujuan, tiupan awan membawa hujan datang dengan membasahi kami, namun tak menyurutkan niat kami untuk menginjakan kaki di gunung yang selalu terlihat di kejauhan. hujan mulai reda kami bergegas berangkat menyusuri kebun the dan yang begitu rimbun semangat kami selalu optimal dan sampai ke pos pendaftaran dengan harga tiket 15,000 perorang. Tak mau kehilangan moment kami selfie sejenak di selamat datang di mt cikuray sebelum melanjutkan perjalanan.
Baru beberapa langkah kami disuguhkan dengan tanjakan cihuy. Tanjakan yang begitu aduaii…
pesonamu Cikuray sejauh mata memandang kau begitu indah, nyatanya memang keindaanya kini kurasakan. Pendakian yang menantang ku pijak bukanlah tanah namun akar. Akar pepohonan yang begitu besar, yang mungkin usianya ratusan atau rebuan tahun.
Hujan pun menyambut kami ditenga-tengah perjalanan, jas hujan sesegera mungkin digunakan agar badan tidak basah, tidak ada tempat untuk kami berteduh, petir begitu besar seakan-akan ingin menyambar apa yang mengalanginya. Kami pun merasa takut dan takut sekali dengan kerasnya dentuman petir yang menggema di setiap penjuru Mt. cikuray. Flysut atau sejenisnya kami jadikan untuk berteduh, ikat sana ikat sini agar air tak sepenuhnya membasahi kami, seketika dingin menyelimuti kami, dan perut mulai merasa lapar. Menambah nikmat pendakian kali ini. Langkah kaki mulai melemah, pucat pasih kini meradang disekujur tubuh. Sejauh mata memandang hanya terlihat pepohonan yang tinggi menjulang dan tanjakan-tanjakan yang lusuh terguyur air, yang kami takjubkan di Cikuray bukan hanya pesonanya, tapi di setiap pendakian ada tulisan-tulisan berlafadkan kalimat tauhid seperti syahadat,,takbir dll. Subhanallah…
Pendakian masih berlanjut namun lapar tak bisa lagi tertahan, makan pun jadi sembarang tempat. Mie instans pun kami jadikan cemilan penahan lapar. Di jalur pendakian kami makan beralaskan akar pohon tak peduli dengan apapun bahkan yang melintas melewati kami pun tersenyum.
Ya sudah lah asal kenyang walau sesaat tak apa.. teruslah mendaki hingga terlihat beberapa tenda yang mungkin itu tanda kami mulai sampai. Di pos 5 mendirikan tenda, di mana puncak masih jauh namun kita tak memaksakan kehendak. Mendirikan tend di pos 5 pilihan terbaik karena cuaca dan kondisi kita tak memungkinkan lagi. Dan kami bertemu dengan orang yang dikenal waktu mulai pendakian 2 orang Bekasi. Hari mulai senja matahari sudah tak menyinari lagi. Sebagian membuat tenda sebagian membuat minuman hangat. Saya pun mendatangi tenda orang Bekasi tersebut untuk meminta minuman yang hangat untuk sekedar menghangatkan, membuat makanan dengan menu seadanya agar mengenyangkan dan membuat jahe hangat menambah riuh suasanan yang dingin menjadi hangat, dengan membuat tenda yang berhadap-hadapan kami merasa nyaman. Dengan kondisi badan yang begitu melelahkan kami memutuskan untuk beristirahat dengan harapan esok bisa melihat matahari terbit di puncak Cikuray. Ditengah-tengah malam masih saja terdengar orang berjalan, para pendaki yang baru sampai. Dan candaan dari tenda-tenda pendaki lain, hanya untuk memecah suasana. “Lebih baik tidur dari pada teriak ga jelas” gumam ku. Dan lagi-lagi banyak orang berjalan, oh ternyata itu para pendaki pemburu sang surya. Kami pun bergegas terbangun dan membuat minuman hangat jahe+gula merah. Dan segera menuju puncak, dengan keterbatasan waktu, kami datang sedikit terlambat, matahari sedikit naik sudah pukul 06:00 WIB. Namun kumpalan awan masih terlihat. Dan kami menikmatinya. Akhirya kami sampai dan bisa selfi di MT. Cikuray 2820 Mdpl. Mengabadikan moment dengan membuat Vlog dan instory, dan juga selfi sesuka hati. Setelah puas melihat sana-sini kami pun memutuskan untuk kembali ke tenda, membuat makanan karena lapar, beres-beres tenda untuk pulang. Menikmati suasana MT. Cikuray tak cukup sehari, namun kita harus pergi meninggalkannya karena rutinitas. Tak apa suatu saat pasti kembali….!!!


Pengalaman demi pengalaman, dan jangan lupa bersyukur, sebelum berangkat jangan lupa minta restu dan do’a orang tua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKAM PRABU KIAN SANTANG/SUNAN ROHMAT SUCI

pesona Mt. Guntur 2249 Mdpl

CIHUNJURAN SALAKANAGARA DAN SITUS BATU GOONG BANTEN